SMP Telkom Makassar Peringati HARDIKNAS 2022

SMP Telkom Makassar Peringati HARDIKNAS 2022

SMP Telkom Makassar menyelenggarakan ­upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022. Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tersebut seharusnya dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2022, namun dilaksanakan pada 13 Mei 2022 menyesuaikan hari libur dan cuti bersama Idulfitri 1443 Hijriyah.

Bertindak sebagai Pembina Upacara Kepala Sekolah SMP Telkom Makassar Bapak Muhamad Irjan Marsaoly, SE. Peringatan Hardiknas tahun ini mengangkat Tema Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar.

Hari ini adalah bukti, kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan, terus melakukan berbagai terobosan dalam Merdeka Belajar yang menghasilkan perubahan positif. Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka Belajar untuk membantu guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Dengan upaya tersebut diharapkan mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.

Secara singkat, penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional diambil dari hari kelahiran tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Sejarah Hari Pendidikan Nasional memang tak bisa dilepaskan dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara, sang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Sosok tokoh asal Yogyakarta ini meninggalkan begitu banyak warisan bagi dunia pendidikan nasional, Salah satu yang terkenal adalah semboyannya yang berbunyi: “Ing ngarsa sung tulodho, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani”, yang artinya “Di depan (guru) harus memberi contoh yang baik, di tengah-tengah (muridnya) harus menciptakan ide dan prakarsa, di belakang harus bisa memberi dorongan dan arahan). Semboyan tersebut hingga saat ini masih digunakan dalam sistem pendidikan di Tanah Air. Tidak hanya semboyan, Ki Hajar Dewantara di sepanjang hidupnya juga telah memperjuangkan hak belajar kaum Pribumi di masa penjajahan Belanda dengan mendirikan lembaga Taman Siswa di Jogja. Di sana, masyarakat yang semula kesulitan mengakses pendidikan kini bisa sama-sama merasakan luasnya samudera ilmu sebagaimana didapatkan oleh kelompok bangsawan. Dengan begitu, bangku pendidikan yang semula tidak mungkin terjangkau oleh kalangan Pribumi mulai bisa dijangkau oleh seluruh kalangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.