GARASI “GERAKAN LITERASI MELALUI POJOK BACA”

GARASI “GERAKAN LITERASI MELALUI POJOK BACA”

Gerakan literasi merupakan Gerakan yang bertujuan untuk memupuk kebiasaan dan motivasi membaca murid agar mampu menumbuhkan budi pekerti melalui proses bacaan. Pada era globalisasi saat ini, tentunya budaya literasi sangat erat kaitannya dengan dunia Pendidikan. Sebagian besar proses Pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri murid dengan baik maka akan mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan Pendidikan dan mencapai hasil yang maksimal. Tentunya hal ini di dasari dari bagaimana sumber pengetahuan yakni dari buku, baik buku cetak maupun buku elektronik. Oleh karena itu, sudah seharunya keterampilan membaca menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan menjadi budaya bahkan bisa menjadi kebutuhan dari setiap orang.

Jika seorang anak pada usis sekolah tidak memiliki kemampuan membaca makai a akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi. Penanaman budaya literasi sudah seharunya dilakukan sedini mungkin agar murid yang duuk di bangku sekolah menengah ini. Dengan menerapkan budaya literasi sedini mungkin dapat diharapkan menjadi modal utma bagi murid dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya.

Untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia khususnya murid di sekolah, dimana sekolah sebagai tempat atau lembaga pendidikan yang dirancang untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tentunya kegiatan ini tidak terlepas dari aktivitas membaca oleh para murid di sekolah.

Dalam hal ini Sekolah/Lembaga mempunyai peran yang sangat penting dalam menumbuhkan budaya literasi murid. Oleh karena itu, sekolah menyediakan saran dan prasarana yang dapat mengembangkan kemampuan murid dalam melakukan literasi. Maka dari itu salah satu bentuk optimalisasi fungsi perpustakaan di sekolah maka dari itu Perpustakaan Ewako SMP Telkom Makassar melakukan kegiatan literasi dengan mengembangkan melalui konsep pojok baca kelas . Pojok baca sekolah diletakkan di posisi belakang ruang kelas yang ada di SMP Telkom Makassar, pojok baca tersebut telah di tata sebaik mungkin sehingga murid dapat menikmati dalam membaca secara nyaman melalui referensi atau buku-buku yang ada. Disetiap pojok baca terapat rak koleksi buku yang telah disediakan.

Tujuan kegiatan Gerakan literasi melalui pojok baca.

Tujuan diadakannya pojok baca ini adalah untuk mendukung gerakan 15 menit membaca sebelum jam belajar mengajar dimulai, mengisi waktu kosong ketika selesai mengerjakan tugas dari bapak/ ibu guru, mengisi waktu luang pada saat jam kosong. Manfaat lain dari  pojok baca adalah memfasilitasi anak akan informasi dan pengetahuan karena masih banyak dari anak malas berkunjung ke perpustakaan karena terbatasnya pada saat jam istirahat pelajaran, itupun anak harus disibukkan dengan jajan di kantin sekolah.

Pojok baca juga sebagai sarana untuk mempromosikan perpustakaan lewat koleksi yang ada di pojok baca, masih banyak dari anak yang datang ke perpustakaan karena tuntutan tugas dari guru. Maka dari itu, kegiatan ini sangat efektif dalam membangun dan mendorong minat baca anak karena dimana dulunya anak mengisi waktu luang mereka dengan bermain, sekarang bisa dialihkan dengan kegiatan positif salah satunya dengan membaca.

Selain itu tujuan pelaksaan pojok baca antara lain: pojok baca sebagai bentuk penguatan perpustakaan sekolah dalam menciptakan gemar membaca dan rutinitas membaca bagi para murid; dapat merangsang murid untuk lebih gemar dalam membaca an memiliki daya pikir yang baik; mendekatkan buku pada murid  agar membuat murid lebih tertarik membaca; dapat dijadikan referensi untuk mengaitkan pembelajaran bagi guru di kelas.

Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Literasi melalui Pojok Baca

Pelaksanaan kegiatan pojok baca ini akan mendukung kegiatan gemar membaca di sekolah, pojok baca ini berada di semua kelas mulai dari kelas 7 sampai dengan kelas 9 SMP Telkom Makassar. Penerapan kegiatan Gerakan literasi melalui pojok baca ini tidak hanya berkaitan dengan baca dan tulis saja melainkan menerapkan keterampilan membaca misalnya pada setiap 15 menit sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran melalui diskusi tentang Pendidikan yang dimana salah satunya adalah perpustakaan sebagai sentral literasi di sekolah.

Kegiatan pojok baca yang dilaksanakan diantaranya: para murid sebulan sekali wajib membaca buku pelajaran maupun non pelajaran yang ada di pojok baca di kelas masing-masing; setelah membaca murid menyimpan di rak bojok baca selama satu bulan; kemudian buku tersebut dibasen sesuai dengan pemiliknya; murid yang telah membawa buku dapat saling memincang dengan murid lainnya; setelah murid membaca buku dari pojok baca  makan diminta untuk membuat resume di buku catatannya; wali kelas membuat kontrak membaca untuk dilaporkan hasil literasinya setiap satu buku yang telah selesai dibaca murid.

Jadi, gerakan literasi melalui pojok baca di SMP Telkom Makassar, partisipasi dan antusias guru, wali kelas, dan murid terkhusus di kelas masing-masing serta beberapa murid menyediasakan referensi atau buku dalm mewujudkan pojok baca yang baik. Para murid menyumbangkan buku sebagai bentuk kelengkapan dari pojok baca yang disediakan oleh Perpustakaan Ewako SMP Telkom Makassar.

Pojok baca ini mendorong agar minat baca murid lebih baik dengan memanfaatkan pojok baca yang ada di kelasnya masing-masing. Dimana setiap pojok baca dibuatkan jadwal membaca dan juga berkunjung ke Perpustakaan Ewako SMP Telkom Makassar. Keberadaan pojok bac aini sangat penting karena mampu meningkatkan semnagat belajar minat baca, dan rasa ingin tahu murid dari buku-buku yang disediakan di pojok baca yang ada di kelas.

“Jadikanlah membaca sebagai budaya untuk masa depan mu”.

Inovator :
Irsan Karatahe, S.Psi.,Gr.,M.Pd.

Leave a Reply

Your email address will not be published.